tentang sumber daya, regenerasi, dan 'upgrade'.
mereka yang kenal saya mungkin akan bilang saya sok tahu... mereka yang tahu betapa tidak pedulinya saya dengan orang lain dulu, jelas akan terheran-heran... mereka yang dulunya lebih aktif dibanding saya dalam hati akan berkata "kenape lo? anak kemaren sore juga..."
tarik nafas. hembuskan.
kita main damai dulu di sini. ini bukan soal kampanye, ini bukan siapa yang akan memimpin nanti. ini soal senat. senat sebagai senat.
sebagai seorang flora normal senat yang sebenarnya statusnya tidak jauh beda dengan sejumput lumut, dihubungkan dengan minimnya interaksi saya dengan mereka-mereka yang ada di senat... dengan berwujud lumut memojok diam sok sibuk sendiri tapi ternyata sering nguping omongan-omongan mereka yang sedang heboh nyenat.
dalam posisi lumut saya, saya banyak melihat mereka-mereka yang sebelumnya tidak pernah kelihatan jadi tiba-tiba ada di senat. melihat mereka menyelesaikan pekerjaan yang belum tersentuh. melihat mereka dipertanyakan komitmennya (atau saya yang mempertanyakan?). melihat mereka berusaha untuk tetap ada di senat tahun depan (ya, ini maksudnya regenerasi). dan melihat mereka mengeluhkan proses regenerasi tersebut (yang sebenarnya dibuat luar biasa mudah dan sederhana).
"ah elah kenapa mesti bikin tugas sih repot amat. intinya tetep di senat kan?"
kira-kira itu yang saya dengar tadi.
kata pertama yang terlintas dalam pikiran saya saat mendengarnya: sampah.
titik.
itu tanpa emosi. ya, memang sebenarnya saya dasarnya kasar, maaf. tapi itu tanpa emosi. saya tidak harus menarik nafas lalu menghembuskan diri saya untuk menenangkan diri. sampah, sesimpel itu saja.
selama sekian bulan menjadi seorang pengurus tahun pertama di senat, dan mungkin setelah baru-baru ini mengikuti sclera, saya menyadari sesuatu: senat adalah tempat belajar.
mulai dari sesuatu sesederhana surat-menyurat... masalah perpolitikan kampus... hingga pelajaran hidup seperti bagaimana menghadapi masalah dan bagaimana menghadapi orang lain. belajar bahwa untuk menjadi sempurna -atau terlihat sempurna- tidaklah lebih baik dari usaha menyempurnakan. belajar bahwa... belajar dari kesalahan itu ternyata cukup menyenangkan :D dan gagal bukanlah alasan untuk menyerah. Belajar bahwa kita akan dibutuhkan untuk sesuatu yang lebih besar nantinya, maka sekarang inilah masa kita harusnya berusaha membentuk diri untuk menjadi sesuatu yang cukup besar bagi yang membutuhkan kita itu nanti.
mereka yang mengeluh... adalah mereka yang tidak pernah ada... mereka yang merasa berkarya, mereka yang merasa memberikan apa yang diminta oleh senat... tetapi tidak pernah memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh senat.. mereka yang tidak paham apa yang bisa mereka dapatkan dari senat...
mereka yang tidak belajar.
dan karenanya, menurut saya pribadi, mereka menyianyiakan dirinya sendiri di senat. dan menyianyiakan apa yang senat miliki dan bisa berikan.
sekarang, mari sejenak kita bahas tentang komitmen. karena ada tidaknya mereka, belajar tidaknya mereka, semuanya berkaitan kepada komitmen dan attachment mereka terhadap senat.
kalau anda terus ke senat hanya untuk bekerja, anda akan menganggap senat sebagai tempat yang menakutkan. anggaplah senat sebagai sebuah rumah, anda akan bersenang-senang saat melakukan tugas-tugas anda di sana. karena senat adalah keluarga. kalau anda tidak pernah tahu atau tidak pernah sadar, itu berarti anda belum melihat senat lebih dekat, apa lagi benar-benar berada di dalamnya.
nanti, setelah proses regenerasi singkat di mana kami hanya disuruh untuk datang sclera atau mengerjakan rencana pengembangan organisasi. akan ada proses belajar yang lain lagi, yang entah seperti apa belum terbayang, tapi yang jelas akan lebih berat... belajar mengawasi mengarahkan tanpa terlalu mengintervensi. belajar membawa sebuah hal ke arah yang lebih baik, belajar menentukan arah yang lebih baik itu sendiri juga mungkin... lalu belajar juga membentuk mereka yang nantinya akan melaksanakan itu semua...
coba pikirkan... rasanya dengan melalui proses regenerasi, ataupun melaksanakan tugas membuat rencana pengembangan organisasi saja segala, anggaplah, to-do-list kita nanti sebagai pengurus tahun kedua senat belum tentu bisa terpenuhi.
kita sedang berada dalam posisi yang, kurang lebih menurut saya, sangat superior. kita sudah belajar banyak dari senat, sudah mendapat banyak manfaat dari senat. lalu senat mau jadi seperti apa akan kita yang menentukan nanti. mau lanjut menyumbangkan sesuatu bagi senat, itu juga sesuka hati.
sekarang mari kita balik: senat bakal jadi seperti apa di tangan kita?
belajar.. belajar.. belajar..
ini keluarga, ini tempat belajar
maaf kalau anda tidak mendapatkan itu semua. maaf kalau anda tidak memiliki keinginan untuk mengembangkan senat.
sekarang yang saya tanya: kenapa juga lo sibuk-sibuk mau regen deh anaknya? numpang eksis?
2 comments:
Thanks. Gak perlu w yang teriak2 lagi kan?
Anyway, tambahan. Senat tidak butuh anda. Anda yang butuh Senat. Sombong? Artikan sendiri.
@zothaeque
komentar lu evan brimob abis sih...
Post a Comment