Saturday, May 5, 2012

meluruskan otak. meluruskan hati.

jadi saya sedang gundah gulana.
dikala biasanya orang (atau saya lebih tepatnya) curhat biar bisa meluruskan "sebenernya masalah saya apa sih" atau bahkan sudah sampai tahap "oke jadi apa yang mesti gue lakuin..."
saya sudah entah dari kapan tau "oke gue mesti begini..." tapi ngga dilakuin juga... semangat naik turun... dan mungkin sampai pada titik tertentu berpikir "yaudahlah yaa" tapi dengan batin yang gelisah (iya, seriusan, gelisah, kaya orang gangguan cemas). ga ngelakuin apa-apa, tapi pas lagi ga ngapa-ngapain itu ya hati ga tenang tidak nyaman tidak damai. tilikan derajat 5 lah pokoknya.

setiap bilang "okay starting today i will..." ujungnya hanya janji kosong... lalalalala...
saya semakin ahli procrastinating. atau semakin ahli ngeles juga mungkin. why oh why.
semacam anak yang banyak maunya. mau doang. usaha kaga.
gundah gulana lah pokoknya.

dengan segala idealisme dulu bahwa "getting stuck in a certain level and not climbing up is what i fear the most"
and yet now that's exactly what's happening... with me knowing that i have to do something to stop myself from deteriorating, again at some point knowing what to do, but never actually do it.

"it's your own fault, nis" ya ya i know *rolls eye*

entah sudah berapa modul... sampai-sampai benar-benar berpikir "i don't belong here... i don't think this is what i want to do for life"

now that i think about it, itu cuma pelarian kayanya... i'm a quitter, i know that. meski pernah mencoba dan mencapai titik-titik di mana saya me-tekadkan diri menjadi seseorang yang berkomitmen.... saya tau saya akan punya tendensi untuk lari, untuk kabur, di saat saya tau saya akan gagal.
an "i have nothing to lose" attitude, is something i need.

saya yakin saya pernah berada dalam periode di mana saya bisa melihat kegagalan sebagai "yah, namanya juga belajar... kalau ga sakit ya ga belajar... berarti next time begini begini begini... next time saya harus perhatiin ini ini ini..."
tapi ya itu... dasar saya bocah "knowing what to do but not doing it",so it's no surprise failing on something supposedly anticipated.
dan teteup dong kecewa. dan tentunya dengan menyadari begini, kecewanya paling besar sama diri sendiri. blaming circumstances is always easier to do. serius deh, dibandingkan memandangi diri sendiri dengan hina. which, now that i realize, is my hugest source of self esteem.
dan jadilah saya seorang pengecut. yang lebih memilih lari saat merasa akan gagal. yang lebih memilih diam dan tidak  mencoba karena takut gagal.

yang berdalih tidak bisa percaya orang, karena takut dikecewakan.
i just don't trust myself. now, that's the truth.
if i don't trust myself enough, don't even appreciate myself enough, how would i do so to other people?

semua dari "tau mesti ngapain, tapi ujungnya ga dikerjain"

i don't know what i want to do in life. saya pengen ke jepang. itu yang pasti.
dan pilihan jurusan saya membuat keinginan itu agaknya jadi (sangat) sulit untuk dicapai dengan kelakuan tilikan derajat 5 saya.
sampai akhirnya saya berpikir "i hate this, why am i even doing this, i'm not suitable for this, i'm not interested in this"

ngga kok nis. you know you'll be in a good mood and good spirit once you accomplish something.

gee i even realise why it's so hard for me to actually produce some good writing.... because i don't want to think, i don't want to contemplate, i don't want to observe. saya cuma mau lari.

now as lowly as it is, - cause i know i'm deteriorating so i no longer should compare my now self to my old self, it's crushing down my already low self esteem - gue membandingkan diri gue dengan orang-orang yang pernah gue kenal mungkin sekitar jaman SD jaman SMP (dan sekarang sejujurnya gue ga tau how their life is, just getting slight impression). some of them seemingly live better life than mine, some live life i'm not interested to live in, some live life i cannot imagine as to how could they feel content being so....

but then i realize... ah ya, that feeling of achieving, of accomplishing, yang jadi sumber self esteem saya lah yang bikin saya stres berat begitu itu tidak tercapai... (sekali lagi karena tilikan derajat 5)

they could feel content being so. okay, you want people to be more ambitious, just because deep down you actually are. tapi ya ayo ditanya "why aren't you feeling a little bit content with what you have?"

because even when you know you still have so much to do, so much to chase, so much dream you want to make real... it's never wrong to be thankful of what you have now.


semua ada jalannya nis.
semua punya jalannya sendiri.

do'a hari ini: semoga bisa jadi tilikan derajat 6.

No comments: