Thursday, September 4, 2008

maaf

Sorry kalo semuamuamuanya yang gue tulis belakangan selalu yah gituh..

Ngebahas segala kegalauan di hati.. Ngebahas sesuatu yang ujung-ujungnya pasti ke orang yang itu-itu juga..

haha..

Bukan berarti gue ngga bosen lho..
It's just..
Ada sesuatu yang menarik..

Gue ga akan sesotoy itu bilang: 'dia adalah kebiasaan yang ga bisa gue tinggalkan'
karena toh buktinya gue bisa kan nyantai-nyantai aja ga ketemu dia sekian bulan (haha nyantai ya nis?)
Dan ya, meski sampai detik ini. selalu, selalu, dan selalu, gue masih mikirin dia, masih kangen sama dia, masih kecewa sama dia, masih agak marah sama dia, masih mo nginjek mukanya. Tapi masih, gue berharap untuk ketemu dia dan ngeliat senyumnya.. Meski itu ga bakal pernah ditujukan untuk gw. Dan masih, dengan rutin gw ngeview semua profile dia.

See.. semua berujung ke satu orang itu, and some things never change.

Sarap selalu, selalu sarap

Aduh gue ga mo suka sama orang lagiiii..

Tasia bilang:

Orng yg bisa jatuh cinta sama orang lain itu orang yg brani loh (caelah). Mreka siap nanggung 2 konsekuensi skaligus.


Untuk diterima, atau untuk ditolak..

Rasa-rasanya.. gue udah sering direject.

Dan yang terakhir kemaren membuat gue jauh lebih traumatis dari pas dulu gue trauma sama si mas-mas. Jauh.

And somewhat.. May be i'll try to heal the wound, but i believe there will be a scar. Karena seperti yang gue bilang, tenaga gue udah abis.. dan untuk bangkit sepenuhnya.. rasanya gue udah males. Malas untuk membuka hati, malas berusaha, untuk nanti jatuh lagi.

Udah cukup kayanya.

Ini gue dapet dari proposal daisakusei, doramanya yamapi sama cewek gue lupa siapa tapi gue suka banget mukanya.. propose project..

Men always remember their first love, women remeber their last.


Wew. Ya, rasanya yang terakhir untuk sekarang.

Satu lagi. Satu hal yang membuat gue sedikit mengerti tentang konsep the one, atau malah membuat gue makin rancu.

The one you'll marry will be the person you love the second most. Because you'll let go your most to marry his/her most that you love him/her so much.


The one bukan berarti the most. Tidak harus yang terbaik, tapi yang tepat. Dan kita terus berharap orang yang tepat itu yang terbaik.

Dan mungkin ini kenapa gue harus merelakan si bangsat satu itu.

No comments: