Monday, March 9, 2009

lingkaran

Aku bergerak dalam sebuah lingkaran.
Masih, dalam sebuah lingkaran.
Lingkaran di mana aku bisa melihatmu tertawa. Sesuatu yang langka terlihat.

Aku tidur dengan tidak sabar. Bangun dengan semangat. Dan menunggu dengan berdebar.
"Sebentar lagi, sebentar lagi." Hanya itu yang terpikir.

Aku menunggu saat bisa berada di tempat yang sama denganmu. Cukup itu saja. Dengan rutinitas ajaib yang jauh dari statis. Dengan tawamu yang nantinya juga akan membuatku tersenyum.

Sebuah ruangan aneh. Sekelompok orang dengan kita termasuk di dalamnya. Sebuah lingkaran dengan barisan yang tetap. Kau diseberangku, kita berhadapan satu sama lain. Seperi apapun aku bergerak aku tidak akan bisa berada di sebelahmu, iya kan?
Kenapa aku harus bergerak kalau begitu?
Kenapa kau harus bergerak?
Kenapa semua orang harus bergerak?
Kenapa kau harus pergi..

Kau sudah menjalani lingkaran lain
Aku juga, rasanya

Lingkaran yang berbeda dengan yang biasa.. Lebih luas, lebih gelap, lebih dingin, dan bahkan rasanya tidak seperti lingkaran. Di sana aku berpapasan dengannya, sedikit menoleh lalu berpikir bahwa aku tidak perlu peduli, dan aku tidak peduli.

Di sana juga aku berpapasan denganmu. Yang berbeda dari sebelumnya. Yang sudah dipenuhi tawa. Ya, itu sudah bukan lagi barang langka, rasanya..
Aku sudah tidak punya alasan untuk peduli. Aku tidak seharusnya peduli. Tapi toh aku berbalik.

Ini bukan lingkaran rutin yang kutunggu setiap harinya dulu. Tawamu pun bukan lagi sesuatu yang harus dengan sabar kunanti. Meski aku masih anak nekat peragu yang sama, sekarang rasanya kalau aku ingin bergerak, kau tidak akan terus tetap berada di seberangku kan? Jadi ya, aku berbalik dan bergerak. Mengejarmu.

Aku kembali dalam lingkaran.
Lingkaran yang utuh karena aku memasukkanmu di dalamnya.
Meski aku tidak akan pernah berada dalam lingkaranmu.

***

Siapapun tolong jelaskan kenapa gue tidak kunjung lelah. Kenapa gue masih betah.

Ih gue bodoh deh.

Kangen gotoh. Yang mipa juga kangen. Bales wall kek.

No comments: